Rabu, 05 Agustus 2009

Sejarah Perkembangan Internet di Indonesia Tahun 1960-2009

Pada tahun 1960-an Departemen Pendidikan Amerika Serikat khawatir akan kemungkinan terjadinya perang nuklir . hal ini membuat dimulainya penelitian untuk menghubungkan computer- computer yang dimiliki departemen pertahanan dalam satu instalasi. Computer tersebut diharapkan dapat saling berkomunikasi dan tetap bertahan jika perang benar-benar terjadi. Pada bulan oktober 1962 dimulailah riset computer di ARPA( Advanced Research Projects Agency) dengan joseph licklider sebagai ketua program pertama.


Pada
taun 1965 dengan bantuan dana dari ARPA, Larry Robert dan Thomas Marill mencoba membuat koneksi Wide Area Network yang pertama. Mereka menghubungkan computer TX -2 di MIT dengn computer Q-32 di Santa Monica melalui jaringan telepon. Dari percobaan tersebut disimpulakn bahwa jaringan telepon dapat melewatkan data, namun tidak efisien karena menghabiskan Banwith dan mahal. Kleinrock memprediksikan model pengiriman paket data merupakan komunikasi antar dua computer yang paling memungkinkan.

Pada tahun 1966 bob taylor dari ARPA menerima bantuan dana dari beberapa univrsitas di Amerika Serikat untuk melalkukan percobaan membuat jaringan yang menghubungkan komputer-komputer dari sejumlah universitas yang mendanai percobaan ini. Tiga tahun kemudian jaringan tersebut berhasil dibuat yang disebut sebagai ARPANET. Jaringan itu kemudian menjadi cikal bakal lahirnya internet.

Internet yang pada saat itu disebut dengan ARPANET pertama kali online pada tahun 1969. pada awalnya ARPANET menghubungkan komputer-komputer di berbagai universitas di bagian barat daya Amerika Serikat., antara lain University of California santa Barbara, dan university of utah.

Pada bulanJuni 1970 beberapa universitas dan lembaga lain, seperti MIT, Harvard, BBN, dan systems development corp (SDC) di santa monica, ikut bergabung pada bulan selanjutnya, pada bulan January 1971 giliran Stanford, Lincoln labs milik MIT,ikut bergabung. Beberapa bulan kemudian, lembaga-lembaga, seperti NASA/Ames, Mitre , Burroughs, juga ikut bergabung. Setelah itu, semakin banyak lembaga-lembaga yang terhubung ke internet dan perkembangan internet pun semakin meluas dengan cepat. Namun, perkembangannya masih terbatas pada lembaga-lembaga tertentu saja

Pada taun 1971 The Network Working Group menyelesaikan protocol Telnet. Protocol yang digunakan untuk mengakses sebuah computer dari jarak jauh. Selain itu , Network working group membuat kemajuan pada stamdar file transfer protocol yang digunakan untul mendownload file.

Pada ahun 1972, ray Tomlinson dari BBN menulis program yang dapat mengirim surat secara elektronik melalui ARPANET. Tomlinson menggunakan symbol @ (dibaca : et) untuk menghubungkan nama pengguna (username) dan alamat e-mail (e-mail address). Pada akhir tahun 1980-an, symbol @ kemudian digunakan sebagai standar di seluruh dunia.

Permasalahan yang timbul untuk menghubungkan jaringan-jaringan computer dalam ARPANET adalah banyaknya jaringan computer yang berbeda. Maka pada tahun 1973 dimulai pengambangan sebuah protocol yang di kemudian hari disebut dengan protocol TCP/IP oleh sebuah kelompok yang dipimpin oleh Vinton cerf dari Stanford dan bob khan dari DARPA ( defense advanced research project agency). Protocol tersebut memungkinkan dua jaringan computer yang berbeda dapat berinterkoneksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain.

Pada tahun 1986 internet kemudian dipergunakan secara terbuka untuk umum. Sejak saat itu penggunaan internet berkembang dengan sangat cepat ke seluruh dunia.
Pada tahun 1989 di bulan November, beberapa Negara, seperti Australia, jerman, Israel, Italia, jepang, meksiko, belanda, selandia baru , dan inggris, terhubung dengan internet.

Pada tahun 1990 ARPANET resmi ditutup , jaringan tersebut telah berkembang dari 4 jaringan computer yang tergabung di dalamnya menjadi 300.000 jaringan.beberapa jarigan aplikasi internet , seperti archie, gopher, dan WAIS mulai dipergunakan. Kemudian beberapa institusi, seperti perpustakaan obat nasional Amerika Serikat dan Bursa Dow Jones mulai online ke internet.

Pada tahun 1993 dikembangkan aplikasi browsing yang disebut mosaic oleh Marc Anrdeessen bersama timnya di National Center For supercomputing Applications (NCSA) . Andreessen kemudian keluar dari NSCA dan menjadi otak di belakang Netscape Corp yang kemudian membuat Netscape, browser yang paling sukses. Sampai akhirnnya, Microsoft mengembangkan Microsoft internet explorer.

Selain perkembangan jaringan pengguna, kemajuan inernet juga disertai dengan perekembangan teknologi. Kecepatan koneksi menjadi hal yang penting, mengingat semakin besarnya kebutuhan akan sarana pertukaran informasi. Modem dengan kecepatan 56 kbps semula dianggap cukup memadai. Namun, saat ini menjadi kurang memadai, terutama untuk mengirimkan dan menerima aplikasiaplikasi multimedia kualitas tinggi. Karena itu, dikembangkan teknologi Digital Subscriber Lines (DSL) yang mempunyai kemampuan untuk mengirimkan data lebih cepat

Pengguna jaringan nirkabel untuk koneksi ke internet juga sudah berkembang dengan baik. Saat ini kita dapat mengakses internet melalui jaringan nirkabel WiFi maupun melalui layanan GRPS dan 3G yang mempunyai kecepatan akses yang lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan nirkabel.

Pada tahun 1995 diperkirakan 25 juta orang telah menjadi pengguna internet. Data dari lembaga penelitian IDC menyebutkan bahwa pada tahun1999 pengguna internet telah mencapai 196 juta orang, dan menjadi 502 juta orang pada tahun 2003. menurut World Statistic, saat ini pengguna internet telah mencapai 1.076.203.978 orang yang tersebar di seluruh kawasan dunia. Jika penduduk dunia sebanyak 6.499.679.060 orang, berarti 16,56% pendudk dunia telah terhubung ke internet.


Perkembangan Internet di Indonesia

RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul “Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio” di akhir tahun 1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.

Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.

Di tahun 1986-1987 yang merupakan awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak “server” BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.

RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) merupakan motor dibalik operasional Internet di UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC.

Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.

Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.

Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang “maniak” IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.

Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amateur Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.

Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar